Senin, 11 Oktober 2010

RANGKAIAN ADDER

Ada dua macam operasi aritmetika dasar, yaitu penjumlahan dan pengurangan. Secara digital kedua macam operasi tersebut dapat dengan mudah diwujudkan. Adder, atau rangkaian penjumlahan, berfungsi menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Subtractor, atau rangkaian pengurangan, yang berfungsi mengurangkan dua buah bilangan biner.

ADDER
Ada dua macam adder, yakni half adder dan full adder.

1. HALF ADDER
Sebuah adder setengah adalah sirkuit logis yang melakukan suatu operasi penjumlahan dua bit biner nomor-satu sering ditulis sebagai A dan B. Output setengah adder adalah jumlah dari dua input biasanya diwakili dengan sinyal C o u t dan S mana . Berikut adalah tabel logika dari sebuah adder setengah:
Masukan Keluaran
A B C S
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0


Contoh setengah diagram sirkuit adder
Sebagai contoh, sebuah Half Adder bisa dibangun dengan gerbang XOR dan gerbang AND

Half Adder menjumlahkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan nilai lebihnya (carry-out). Half Adder diletakkan sebagai penjumlah dari bit-bit terendah (Least Significant Bit). Pada Half-Adder, berdasarkan dua input A dan B, maka output Sum, S dari Adder ini akan dihitung berdasarkan operasi XOR dari A dan B. Selain output S, ada satu output yang lain yang dikenal sebagai C atau Carry, dan C ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A dan B. Pada prinsipnya output S menyatakan penjumlahan bilangan pada input A dan B, sedangkan output C menyatakan MSB (most significant bit atau carry bit) dari hasil jumlah itu.



Tabel logika/kebenaran dari Half-Adder akan mengikuti seperti berikut :


2. FULL ADDER

Skema simbol untuk bit adder-1 dengann i C dan C u t o digambar di sisi blok untuk menekankan penggunaan dalam multi-bit adder.
Sebuah full adder sirkuit logis yang melakukan operasi penambahan pada tiga bit biner nomor-satu sering ditulis sebagai A, B, dan C n i. Penambah penuh menghasilkan jumlah bit output-dua biasanya diwakili dengan sinyal C o u t dan S mana . Tabel Kebenaran adder lengkap adalah:
Masukan Keluaran
A B C i O C S
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
0 1 0 0 1
1 1 0 1 0
0 0 1 0 1
1 0 1 1 0
0 1 1 1 0
1 1 1 1 1

Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder sebagai penjumlah pada bit-bit selain yang terendah. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry-Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit kelebihannya (carry-out). Pada prinsipnya bekerja seperti Half-Adder, tetapi mampu menampung bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Jadi jumlah inputnya ada 3: A, B dan Ci, sementara bagian output ada 2: S dan Co. Ci ini dipakai untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya.





Tabel logika/kebenaran dari Full-Adder akan mengikuti seperti berikut :

Read More ..
1. HALF SUBTRACTOR

Sebuah rangkaian Subtractor terdiri dari Half Subtractor dan Full Subtractor. Half Subtractor mengurangkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai hasil pengurangan (Remain) dan nilai yang dipinjam (Borrow-out). Half Subtractor diletakkan sebagai pengurang dari bit-bit terendah (Least Significant Bit).



Tabel logika/kebenaran dari Half-Subtractor akan mengikuti seperti berikut:


2. FULL SUBTRACTOR


The Full_subtractor adalah sirkuit kombinasional yang digunakan untuk melakukan pengurangan tiga bit . Ia memiliki tiga input, X ( minuend ) dan Y ( pengurang ) dan Z ( pengurang ) dan dua output D (perbedaan) dan B (meminjam).
Cara mudah untuk menulis tabel kebenaran
D = XYZ (jangan repot-repot tentang tanda)
B = 1 Jika X <(Y + Z) [ sunting ]Tabel Kebenaran Tabel kebenaran untuk subtractor penuh diberikan di bawah ini. [2] X Y Z D B 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1

Sebuah Full Subtractor mengurangkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dikurangkan. Full Subtractor mengurangkan dua bit input dan nilai Borrow-Out dari pengurangan bit sebelumnya Output dari Full Subtractor adalah hasil pengurangan (Remain) dan bit pinjamannya (borrow-out).




Tabel logika/kebenaran dari Full-Subtractor akan mengikuti seperti berikut:



Read More ..

Selasa, 31 Agustus 2010

OPERASI BILANGAN


Operasi Bilangan Bulat
Lambang Bilangan Bulat
Lambang bilangan bulat bentuk panjangnya merupakan hasil penjumlahan dari perkalian bilangan dengan pemangkatan bilangan 10.
Contoh:
2.345 = 2.000 + 300 + 40 + 5
= 2x103 + 3 x102 + 4 x101 + 5 x 100
2.345 = 2 ribuan + 3 ratusan + 4 puluhan + 5 satuan

Menentukan Nilai Tempat Bilangan
Contoh:
1) 53.451
Dibaca lima puluh tiga ribu empat ratus lima puluh satu.
2) 212.583
Dibaca dua ratus dua belas ribu lima ratus delapan puluh tiga
3) 2.523.459
Dibaca dua juta lima ratus dua puluh tiga ribu empat ratus lima puluh sembilan
Himpunan Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari:
a Bilangan bulat positif (bilangan asli)
b Bilangan nol
c. Bilangan bulat negatif (lawan bilangan asli)

Sifat Perkalian dari Urutan Bilangan Bulat
a. Jika a > b, dan c bilangan bulat positif, maka a x c > b x c
jika a <> 2 dan 6 bilangan bulat positif, maka 6x6 > 2x6
2) 5 <> b, dan c bilangan bulat negatif, maka axc <> bxc
Contoh
1) -2 >-6 dan -3 (bilangan bulat negatif), maka -2 x (-3) < -6 x (-3) 2) -3 <> 2x(-5)
c. Jika a > b atau a < axc =" bxc"> -2, maka 4 x 0 = -2 x 0 = 0
2) 3 < 0 =" 5" 0 =" 0" 7 =" 0" 0 =" 0">
d. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan positif.
Contoh
-6 + 8 = 2, digambarkan pada garis bilangan.
Perkalian Bilangan Bulat
Perkalian adalah penjumlahan berulang sebanyak bilangan yang dikalikan.
Contoh:
2 x 3 - 3 + 3 = 6
Perhatikan gambar di bawah ini, ya!



Sifat-sifat perkalian suatu bilangan
a. Perkalian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif.
Contoh:
1) 4 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20
2) 7 x 8 = 56
3) 12 x 15 = 180
b Perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif.
Contoh:
1) 4 x (-5) = (-5) + (-5) +(-5) +(-5) = -20
2) 7 x (-8) = -56
3) 12 x (-15) = -180
c. Perkalian bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya negatif.
Contoh:
1) -4 x 5 = -(5 + 5 + 5 + 5) = -20.
2) -7 x 8 = -56
3) -12x 15 = -180
d. Perkalian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif.
Contoh:
1) -4 x (-5) = -[-5 + (-5) + (-5) + (-5)] = -[-20] = 20
2) -7 x (-8) = 56
3) -12 x (-15) = 180
Kesimpulan:

a. + x + =+
b. + x - =-
c. - x + =-
d. – x - =+

tabel perkalian

Pembagian bilangan bulat

Pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian
Contoh
12 : 4 = 3, karena 4 x 3 = 12 atau 3 x 4 = 12
42 : 7 = 6, karena 7 x 6 = 42 atau 6 x 7 = 42


Sifat-sifat pembagian bilangan bulat
a. Pembagian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif
Contoh
1) 63 : 7 = 9
2) 143 : 11 = 13
b. Pembagian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif
Contoh:
1) 63 : (-9) = -7
2) 72 : (-6) = -12
c. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya negatif
Contoh:
1) -63 : 7 = -9
2) -120 : 10 = -12
d. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif.
Contoh:
1) -72 : (-8) = 9
2) -120 : (-12) = 10

Menggunakan Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat

Sifat komutatif

Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan dan perkalian.
a + b = b + a
a x b = b x a, berlaku untuk semua bilangan bulat


Contoh:
1) 2 + 4 = 4 + 2 = 6
2) 3 + 5 = 5 + 3 = 8
3) 4 x 2 = 2 x 4 = 8
4) 3 x 2 = 2 x 3 = 6

Sifat asosiatif

Sifat asosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan dan perkalian.
(a + b) + c = a + (b+c)
(a x b) x c = a x (bxc), berlaku untuk semua bilangan bulat

Contoh:
1) (2+4) + 6 = 2 + (4+6) = 12
2) (3+6) + 7 = 3 + (6+7) = 16
3) (3x2) x 4 = 3 x (2x4) = 24
4) (3x5) x 2 = 3 x (5x2) = 30

Sifat distributif (penyebaran)

a x (b + c) = (a x b) + (a x c), yang berlaku untuk semua bilangan bulat.

Contoh
1) 4 x (5 + 2) = (4 x 5) + (4 x 2) = 28
2) 5 x (7 + 3) = (5 x 7) + (5 x 3) = 50

Operasi Campuran

Aturan dalam mengerjakan operasi campuran adalah sebagai berikut.
1 .Operasi dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
2. Perkalian dan pembagian adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih dahulu.
3. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih dahulu.
4. Perkalian atau pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada penjumlahan atau
pengurangan.


Contoh
1. a. 20 + 30 – 12 = 50 – 12 = 38
b. 40 – 10 - 5 = 30 – 5 = 25
c. 40 - (10 - 5) = 40 – 5 = 35


2. a. 600 : 2O : 5 = 30 : 5 = 6
b. 600 : (20 : 5) = 600 : 4 = 150
c. 5 x 8 : 4 = 40 : 4 = 10


3. a. 5 x (8 + 4) = 5 x 12 = 60
b. 5 x 8 -4 = 40 – 4 = 36
c. 5 x (8 – 4) = 5 x 4 = 20

Menentukan FPB dan KPK Beberapa Bilangan Bulat dengan Faktor Prima

FPB dan KPK
Setiap bilangan dapat ditulis sebagai hasil kali faktor-faktor primanya. Kita mulai dengan membagi bilangan tersebut dengan bilangan prima 2, 3, 5, 7, 11, 13 dan seterusnya.
Contoh :
Tuliskan faktorisasi prima dari 18!
Jawab: Mulailah dengan membagi 18 dengan 2, 3, 5 dan seterusnya melalui pohon faktor berikut :

Jadi, faktorisasi prima dari 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 32


Contoh :

Tuliskan faktorisasi prima dari 180!

Kita dapat mencari FPB dan KPK beberapa bilangan dengan menentukan faktor-faktor primanya.
Contoh :
Carilah FPB dan KPK dari 40 dan 60
Jawab : Bagilah kedua bilangan dengan bilangan prima mulai dari 2, 3, 5 dan seterusny, secara bersamaan seperti berikut ini.

FPB dicari dari hasil kali bilangan prima di kiri (dilingkari) yang habis membagi kedua bilangan. Jadi, FPB dari 40 dan 60 adalah 2 x 2 x 5 = 4 x 5 = 20
KPK dicari dari hasil kali semua bilangan prima di kiri (termasuk yang tidak dilingkari). Jadi, KPK dari 40 dan 60 adalah 2 x 2 x 2 x 3 x 5 = 4 x 6 x 5 = 4 x 30 = 120.

Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga

Perpangkatan merupakan perkalian berulang
Contoh :
22 = 2 x 2 = 4
33 = 3 x 3 x 3 = 9 x 3 = 27

Operasi akar pangkat tiga dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bilangan berapakah apabila dipangkatkan tiga hasilnya 8? Jawabannya adalah 2. Dalam hal ini, kita mencari akar pangkat tiga dari delapan yang kita tulis 3√8 = 2 (dibaca akar pangkat 3 dari 8 adalah 2).
Contoh:
3√27 = 3, karena 3 x 3 x 3 = 9 x 3 = 27

Untuk mencari akar pangkat 3 dari bilangan yang cukup besar, dapat dicari dengan bantuan faktorisasi prima.
Contoh: NOT YET----------------------------------------------->

Operasi Hitung Campuran dengan Bilangan Berpangkat

Aturan dalam melakukan operasi hitung campuran adalah sebagai berikut.
1. Operasi dalam tanda kurung, selalu dikerjakan terlebih dahulu.
2. Perpangkatan atau penarikan akar dikerjakan terlebih dahulu daripada perkalian atau pembagian.
3. Perkalian dan pembagian adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih dahulu.
4. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu
dikerjakan terlebih dahulu.
5. Perkalian atau pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada penjumlahan atau pengurangan.

Contoh:
1. 53 – 23 = 125 – 8 = 117
2. 33 x 43 = 27 x 64 = 1.728


Read More ..

KOVERSI BILANGAN

Pada momen yang berbahagia ini, saya ingin coba menjabarkan tahap2 sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit. Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
Saya langsung saja ambil sebuah contoh bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner. Setelah itu, akan saya lakukan konversi masing2 bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 2510.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1. —–> Sampai disini masih mengerti kan?
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0. —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012. Sip?

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal

Lanjut…..sekarang saya akan menjelaskan konversi bilangan desimal ke oktal.
Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!!


Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Heksadesimal

Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi desimal ke heksadesimal…
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F. —-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 : 16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah, bukan?

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal
Sekarang kita beralih ke konversi bilangan biner ke desimal. Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 20 sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :
1 ——> 1 x 20 = 1
0 ——> 0 x 21 = 0
0 ——> 0 x 22 = 0
1 ——> 1 x 23 = 8
1 ——> 1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar
Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.
Nah, bandingkan hasil ini dengan angka desimal yang saya ubah ke biner di awal tadi. Sama bukan?

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Oktal

Sudah ini, sudah itu, sekarang….nah, konversi bilangan biner ke oktal. hehe…siap?
Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :
110 dan 111
Sengaja saya buat agak berjarak, supaya lebih mudah dimengerti. Nah, setelah dilakukan proses pemilah2an seperti ini, dilakukan proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 678, yang merupakan bilangan oktal dari 1101112…
“Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi dipilah2 3 pun masih pas. Gimana kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Hehe…Gampang..Contohnya 110012. 5 bit kan? Sebenarnya pemilah2an itu dimulai dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing2 diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata, tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah hasil perhitungan kok. Tinggal dipilah2 seperti tadi. Okeh?

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Heksadesimal

Selanjutnya adalah konversi bilangan biner ke heksadesimal.
Hmm…sebagai contoh, misalnya saya ingin ubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok2 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110 dan 0010
Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14 dan 0010 = 2
Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E16.
Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.
Seperti tadi juga, gimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8 bit? Contohnya 1101012? Yaa…Seperti tadi juga, tambahin aja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh apa2 kok ke hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012. Selanjutnya, sudah gampang kan?

Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Desimal
Selanjutnya, konversi bilangan oktal ke desimal. Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh, bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya buat menjadi demikian :
1
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 80 = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.
Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Biner
Habis konversi oktal ke desimal, maka saat ini giliran oktal ke biner. Hehe..
Langsung ke contoh. Misalkan saya ingin mengubah bilangan oktal 578 ke biner. Maka langkah yang saya lakukan adalah melakukan proses konversi setiap bilangan tersebut masing2 ke 3 bit bilangan biner. Nah, angka 5 jika dikonversi ke biner menjadi….? 1012. Sip. Nah, 7, jika dikonversi ke biner menjadi…? 1112. Mantap. Maka hasilnya adalah 1011112. Jamin benar deh…
.
Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Heksadesimal
Hmm…berarti…sekarang giliran konversi oktal ke heksadesimal.
Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya. Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 728 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16. Bisa kan? Bisa dong…

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Bilangan Desimal
Selanjutnya adalah konversi bilangan heksadesimal ke desimal.
Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, saya akan melakukan konversi bilangan heksa C816 ke bilangan desimal. Maka saya ubah dulu susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :
8
C
dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :
8 x 160 = 8
C x 161 = 192 ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 1210
Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010.

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Bilangan Biner
Tutorial berikutnya, konversi dari heksadesimal ke biner.
Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bit dari biner. Misalnya saya ingin melakukan proses konversi bilangan heksa B716 ke bilangan biner. Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut saya konversi terpisah ke biner. Ingat, B16 merupakan simbol untuk angka desimal 1110. Nah, desimal 1110 jika dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan desimal 710 jika dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya adalah 101101112, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini :
B 7 —-> bentuk heksa
11 7 —-> bentuk desimal
1011 0111 —-> bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112. Understood?
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Bilangan Oktal
Yang terakhir adalah konversi heksadesimal ke oktal.
Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal. Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika dikonversi ke oktal menjadi 3478. Hehe…Kamu bisa...!!!

Read More ..

Sabtu, 27 Maret 2010

Lindungi Indonesia


Akhir-akhir ini, bangsa Indonesia dikagetkan dengan banyaknya kebudayaan yang di klaim oleh negara tetangga kita, Malaysia. Siapa yang salah? Indonesia yang salah. Kenapa pemerintah tidak berusaha melindungi segala sesuatu milik kita yang belum dicuri, sebelum dicuri? mulai dari kebudayaan, harga diri nasional, sampai dengan lingkungan kita.
Pertama, klaim semua kebudayaan kita yang belum di klaim mereka. Hal ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Tetapi hasil yang diperoleh dapat menjadi bukti bahwa mereka memang 'pencuri' jika suatu saat nanti mereka melakukan hal ini lagi.
Read More ..

Sabtu, 06 Maret 2010

Adobe PhotoShop

Skrip Picture Package

CARA CETAK UKURAN FOTO 2 x 3, 3 x 4, 4 x 6…
@de karyono


Anda mungkin sering melihat hasil cetakan foto ukuran kecil yang biasa dipakai untuk keperluan pendaftaran, maupun keperluan lain yang sifatnya keanggotaan. Foto tersebut bisa dicetak dengan
menggunakan printer kualitas foto pada kertas khusus yang biasa di sebut glossy paper. Nah, saat
mencetak tentunya dipikirkan pula hasil cetakan yang diinginkan, misalnya ukuran 2 x 3, 3 x 3 atau 4 x 6.
Untuk melakukanya bisa dilakukan dengan cara mengatur pangjang lebar foto. Sedangkan foto yang
selanjutnya di-copy and paste kemudian hasil paste di-drag digeser di sebelahnya atau di bawahnya.

Cara yang lebih mudah untuk mengatur ukuran cetakan foto yaitu dengan menggunakan fasilitas
Picture Package pada program Adobe PhotoShop. Anda tinggal membuka foto yang akan dicetak, boleh
juga diperindah dulu, kemudian buka fasilitas Picture Packet dan pilih ukuran foto yang diinginkan. Namun
sayangnya, ukuran foto pada Picture Package pada Adobe PhotoShop bukan sesuai standar administrasi
di Indonesia.

Picture Package dapat otomatis menyusun foto ukuran 2 x 3, 3 x 3 atau 4 x 6 sesuai dengan
sistem administrasi di Indonesia dalam satu baris, saya uraikan beserta contoh hasil cetakan akan terlihat
seperti berikut:




Gambar 1, contoh hasil dari Picture Package



Langkah yang perlu dilakukan yaitu:
1. Buka Adobe Photoshop dan foto yang akan dicetak.
2. Pilih menu Picture Package (File – Automate – PicturePackage)



Gambar 2, Letak menu Picture Package

3. Kemudian akan muncul dialog. Pada dialog tersebut terdapat pilihan Page Size pada Frame
Document. Pilihlah Page Size pada 21,0 x 29,0 jika memakai satuan cm atau 8,3 x11,4 jika
memakai satuan inch.
4. Lalu pilihlah ukuran foto yang dikehendaki pada pilihan Layout dibawah pilihan Page Size.
Misalnya untuk mencetak foto ukuran 5 x 7 (2), bisa lihat gambar berikut ini.


Gambar 3, Pilihan ukuran kertas dan ukuran foto

5. Gunakan Mode CMYK agar hasil cetakan lebih baik.
6. jika ukuran yang kita kehendaki tidak ada kita bisa membuat ukuran sendiri dengan sara, klik Edit layout, akan tampil seperti di bawah ini:

Gambar 4, menu edit layout

7. Untuk mengubah ukuran sesuai kebutuhan caranya: klik gambar yang akan dirubah, kemudian atur image Zones cnth: 3 x 4, jika kita membutuhkan lebih dari 1 gambar tinggal klik kanan pada Gambar pilih Duplikat,lalu tgal digeser dah .


SELAMAT MENCOBA


Read More ..

Minggu, 24 Januari 2010

BERPUASA MENGHILANGKAN DETOKSIFIKASI “RACUN TUBUH”

Detoksifikasi adalah usaha membersihkan racun – racun yang menggendap dalam tubuh . Tapi hari detok berjalan secara natural lewat buang air kecil, buang air besar atau melalui keringat yang keluar dari dalam tubuh. Kalau kita puasa, artinya mengistirahatkan organ - organ tubuh dari pekerjaan yang lebih ringan. Berpuasa dengan benar , membuat proses pembuangan racun dalam tubuhpun jadi sempurna. Itulah makanya berpuasa sama Detoksifikasi erat hubungannya.

Cuma banyak yang salah mengartikan soal hubungan antara berpuasa dengan Detoksifikasi. Puasa bukan berarti libur makan atau memilih makanan yang tepat terus detoksifikasi akan lancer, justru dengan mengistirahatkan tubuh dari beban – beban berat diluar bulan puasapun, merupakan usaha yang sangat bagus banget.

Menurut Dr.Kasim Rasjidi, manfaat yang dihasilkan dari berpuasa ngga Cuma detoksifikasi tubuh dari segala racun,tetapi juga sanggup mengurangi berat badan,memurnikan kerja otak, terlihat lebih muda dan bisa melatih kesabaran eseorang.

Bagai mana cara menjalani ituh dengan baik? Langkahnya bisa dimulai dengan berbuka puasa dengan makan kurma atau buah. Dua makanan ini mengandung jenis gula yang sederhana, mudah diserap dan mengandung elektrolit- mineral lain. Selanjutnya, hilangkan detoks dengan meminum air putih.

Selesai buka disambung dengan shalat… dengan beribadah niat makan bisa direm. Pola makan berat dibulan puasa harus juga ikut berubah. Kondisi ini bisa membuat system pencernaan jadi berkurang bebannya. Bersendawa pas ibadah, bisa jadi indikasi pola makan yang kebanyakan, soalnya kalo ngga kebanyakan makan, sendawa juga nggak bakalan berlebihan.

Waktu sahur, harusnya porsi makan juga lebih sedikit biar gerak tubuh waktu ibadahpun lebih ringan. Makan lebih sedikit dan mengurangi makanan selama puasa, akan direspon tubuh lebih positif. Dengan begitu racun yang dibuang lebih sedikit sehingga ginjal , liver, dan system pencernaan nggak mendapat beban kerja yang berat. Begitu juga dengan aktifitas jantung, terasa santai, karena ibadah uda bikin tenang.
Kata ahli nih “berpuasa dengan benar membuat denyut jantung jadi bagus. Proses pelepasan insulin berjalan baik dan gula darah lebih terkontrol. Peruses inilah yang harusnya terjadi dalam detoksifikasi. (@de/ sumber:majalh gaul.E35 )

Read More ..